Instalasi merupakan hal yang dilakukan paling awal sebelum membangun server. Instalasi mencakup dua hal, instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang akan melayani komunikasi antarjaringan, sebuah server minimal harus memiliki dua kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan lainnya untuk jaringan eksternal.
Produksi masal adalah nama yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas rendah
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Sistem operasi secara umum didefinisikan sebagai suatu pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.
Istilah produksi massal, dapat diartikan proses akhir pengembangan sebuah produk. Produksi massal merupakan produk-produk yang sudah dijual dipasaran, serta lulus uji kualitas dan kualifikasi dengan indeks penilaian yang ditetapkan, baik produsen itu sendiri atau lembaga pemerintah yang telah ditetapkan
Pengujian produk merupakan bagian dari aspek pengembangan produk. pengujian produk juga dapat berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kelayakan produk dimata konsumen.
Subnettingadalah teknik untuk memecah sebuah network (Jaringan Komputer) yang besar menjadi beberapa buah sub-network yang lebih kecil. Tujuan dilakukannya subnetting adalah agar penggunaan network bisa lebih efisien dan terlokalisasi.
Sebagai contoh, pada penulisan IP address biasanya adalah 192.168.10.1. Namun, dalam beberapa kasus sering kita lihat penulisan IP address menjadi 192.168.10.1/24. /24 ini sering disebut dengan prefix. Prefix sendiri merepresentasikan jumlah bit-bit network, artinya dalam contoh diatas terdapat 24 bit network yang bernilai 1, atau dengan kata lain subnetmask pada IP address diatas adalah 11111111.111111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT dan banyak digunakan pada pembentukan network routing.
Pada dasarnya ketika melakukan subnetting maka kita akan mencari ke-lima hal dibawah ini yaitu:
Subnetmask
Jumlah Subnet
Jumlah Host per Subnet
Blok Subnet
IP Network, Range IP Address, dan IP Broadcast
Untuk dapat memahami subnetting IP address kelas c lebih jelas, kita langsung saja mengerjakan contoh soalnya. Sebagai contoh disini kita akan menggunakan IP address 192.168.3.10/26, kemudian kita akan mencari subnetmask, jumlah subnet, jumlah host per subnet, ip network, range ip address, dan ip broadcast pada IP address tersebut.
Subnet mask
Untuk mencari subnetmask kita harus mengkonversikan bit biner menjadi bilangan desimal. Pada IP address 192.168.3.10/26, prefix yang diberikan adalah /26 yang berarti terdapat 26 bit biner yang bernilai 1, sehingga dalam bentuk biner menjadi 11111111.11111111.11111111.11000000
Jadi, Subnetmask yang didapatkan adalah 255.255.255.192
Jumlah Subnet
Rumus : 2x, dimana varibel x merepresentasikan jumlah bit yang bernilai 1 pada subnetmask. Karena kita akan melakukan subnetting pada IP address kelas c, maka kita hanya perlu memperhatikan jumlah bit yang bernilai 1 hanya pada oktet ke-empatnya saja.
Pada IP 192.168.3.10/26 dengan subnetmask dalam bentuk biner yaitu 11111111.11111111.11111111.11000000.
Maka jumlah subnetnya adalah = 2x = 22 = 4
Jumlah Host per Subnet
Rumus : 2y – 2, dimana variabel y merepresentasikan jumlah bit yang bernilai 0 pada subnetmask. Seperti mencari jumlah subnet diatas, kita hanya perlu memperhatikan jumlah bit yang bernilai 0 hanya pada oktet ke-empatnya saja. Jadi 11111111.11111111.11111111.11000000.
Maka jumlah host per subnetnya adalah = 2y – 2 = 26 – 2 = 64 – 2 = 62
Blok Subnet
Rumus : 256 – subnetmask, dalam hal ini subnetmask pada oktet ke-empatnya adalah 192, jika dihitung 256 – 192 = 64
Maka blok subnetnya adalah kelipatan 64 yaitu = 0, 64, 128, 192
IP Network, Range IP Address, dan IP Broadcast
Dari blok subnet diatas maka akan didapatkan tabel dibawah ini:
Jadi dapat disimpulkan bahwa IP address 192.168.3.10/26 berada pada blok subnet pertama dengan IP Network yaitu 192.168.3.0, Range IP address yaitu 192.168.3.1 – 192.168.3.62, dan IP Broadcast yaitu 192.168.3.63.
Subnetting : Kenali Pengertian, Mekanisme serta Fungsinya
Sub-jaringan, atau subnetting adalah pembagian dari IP jaringan. Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. Semua komputer yang termasuk dalam sebuah subnet dialamatkan dengan bit-group umum, identik, dan paling signifikan dalam alamat IP mereka. Hal ini menyebabkan pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau routing prefix dan sisa field atau pengenal host. Field sisanya adalah pengidentifikasi untuk host tertentu atau antarmuka jaringan.
Table of Contents
Mekanisme Subnetting
Analogi Subnetting Pertama
Dianalogikan, Sebuah RW memiliki 40 KK, untuk memudahkan dalam pengelolaan warganya seorang RW harus membagi warganya menjadi beberapa RT. Bayangkan jika seorang RW tidak dibantu oleh RT, akan sangat sulit bagi seorang ketua RW untuk memberikan informasi dan mengelola warganya. Dengan adanya pembagian RW menjadi beberapa RT, akan memudahkan seorang ketua RW mengelola warganya dikarenakan ketua RW hanya perlu berkoordinasi dengan RT tentang bagaimana cara mengelola warganya.
Analogi Subnetting Kedua
Dari pengertian diatas untuk memudahkan kita melakukan subnetting, mari kita persepsikan gambar diatas sama dengan proses subnetting
No RW
=
No Jaringan / Net ID
No RT
=
No sub Jaringan / No subnet
Gang
=
Broadcast
No Rumah
=
IP Address
Gerbang
=
Gateway
Hasil Analogi Subnetting
Subnet Mask
Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host (apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar). Apa subnet itu :
Jaringan fisik independent
Berbagi alamat jaringan dengan bagian-bagian lain dari jaringan yang lebih besar
Menggunakan bit dari bagian host dari alamat ip/ip address cadangan mereka untuk mendefinisikan alamat subnet/no subnet.
Mengapa menggunakan subnet :
Mengontrol trafik jaringan lebih baik
Memungkinkan aliran lalu lintas jaringan antara host yang akan dipisahkan, berdasarkan konfigurasi jaringan.
Untuk mengatur lalu lintas ip
Untuk meningkatkan keamanan jaringan dan kinerjanya dengan mengatur host ke dalam kelompok.
Bagaimana menggunakan subnet :
Router digunakan antara subnet jaringan yang berbeda atau untuk mengontrol aliran data atau paket
Router tidak lain hanyalah jaringan perangkat keras yang mentransmisikan data berdasarkan kondisi preset transmisi dan keamanan.
Contoh Subnetmask
Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:
Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting antara lain :
Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
Pengelolaan yang disederhanakan.
Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask. Jumlah Subnet = dimana x adalah banyaknya binari 1 pada segmen terakhir IP subnet mask (sesuai dengan kelas IP nya).
Menentukan jumlah host per subnet. Jumlah Host per Subnet = dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada segmen terakhir IP subnet mask (sesuai dengan kelas IP nya).
Menentukan Blok Subnet Blok Subnet = 256 – nilai desimal segmen terakhir IP subnet mask (sesuai dengan kelas IP nya)
Alamat host dan broadcast yang valid, host pertama adalah satu angka setelah subnet, dan broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya.Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
Berikut merupakan contoh persoalan dalam proses subnetting dan penyelesaiannya :
Misalnya ditentukan sebuah NETWORK ADDRESS : 192.168.1.XXX/26.
Analisa : 192.168.1.XXX berarti kelas C, dengan Subnet Mask /26
berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000 atau 255.255.255.192
Jumlah Subnet = , dimana x adalah banyaknya binari 1 pada segmen terakhir subnet mask (2 bit “1” disegmen terakhir IP subnet mask dan IP Kelas C).
Jadi Jumlah Subnet adalah = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet =, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada segmen terakhir disegmen terakhir IP subnet mask dan IP Kelas C
Jadi jumlah host per subnet adalah = 62 host
Interval Blok Subnet = 256 – nilai desimal segmen terakhir subnet mask = 256 – 192 = 64.
Blok Subnet dimulai dari 0 (Nol) kemudian kelipatan dari Interval Blok Subnet nya yaitu 64.
Jadi Blok Subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid dapat langsung dibuat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah satu angka setelah subnet, dan broadcast adalah satu angka sebelum subnet berikutnya
Hasil perhitungan Subnet
Klasifikasi Subnetting IPv4
Classfull
Merupakan sisem pengalamatan IP yang sudah terbagi bagi ke dalam beberapa kelas dengan masing-masing net mask dari tiap kelas sudah diset secara default. Tidak bisa dilakukan subnetting. Pembagian kelas nya sebagai berikut :
Class
Oktet Pertama
Subnet Mask Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.255.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255
D
224 – 239
E
240 – 255
Classless
Pada IPv4 classless, subnetting dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sehingga IPv4 classless ini lebih fleksibel dan efisien. Classless ini menunjukkan Sejumlah bit yang digunakan untuk menunjukkan network disebut “prefix length”. Misalkan : 172.16.4.0/30 menunjukkan bahwa 30 bit menunjukkan network address dan sisanya, 2 bit menunjukkan host.
Perbedaan VLAN dan Subnet
Perbedaan VLAN dan Subnetting
VLAN memungkinkan mengisolasi subnet yang lebih kecil pada satu perangkat. Dengan subnet yang relatif lebih kecil datang perangkat yang lebih sedikit dan ini membuat lalu lintas siaran kurang.Namun, hal ini meningkatkan volume lalu lintas antara jaringan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan menyebabkan penggunaan CPU yang lebih tinggi. Hubungan ada antara VLAN dan subnet umumnya 1-1. Artinya, satu subnet dapat biasanya ditugaskan untuk satu VLAN. Namun, mencoba untuk menetapkan satu subnet untuk VLAN tidak akan menjadi perencanaan desain jaringan yang besar.
VLAN dapat disebut sebagai domain penyiaran, subnet dapat disebut sebagai IP subnet. Selain itu, VLAN yang berguna dalam menciptakan subnet IP yang dapat digunakan di daerah geografis yang luas seperti universitas yang menghubungkan fakultas dan departemen. Kemudian, meskipun banyak orang akan berpikir bahwa subnetting lebih aman, umumnya diakui bahwa VLAN lebih efisien. Kesimpulannya, itu harus dicatat bahwa sementara VLAN sebagian besar perangkat lunak berbasis, subnet secara umum hardware berbasis.