Pengertian SSH
Apa itu SSH ?
SSH
(Secure Shell Hosting) adalah protokol atau
aplikasi yang memungkinkan pertukaran data
antara dua perangkat jaringan yang lebih aman
dibandingkan dengan telnet, rsh dan rlogin. SSH banyak digunakan pada sistem
berbasis Linux dan Unix untuk mengakses
akun shell.
Dengan ssh semua percakapan antara server dan klien di
enkripsi, artinya apabila percakapa tersebut disadap, penyadap tidak akan memahami isinya.
Fitur SSH (Secure Shell)
- Secure shell adalah protokol jaringan berbasis UNIX
yang memungkinkan kita untuk mengakses sebuah komputer (remote) melalui
jaringan secara aman. Dikarenakan SSH menggunakan jaringan yang
dienkripsi, maka SSH ini banyak digunakan oleh seorang admin jaringan
untuk mengontrol sebuah server web atau sebuah komputer dari jauh (remote).
- Secure Shell merupakan protokol network
yang memungkinkan pengguna untuk membuka jendela akses pada komputer lokal
dan terhubung ke komputer remote /server, sehingga pengontrol
seperti berada di depan server target. Dengan demikian SSH menyediakan
koneksi aman dari black hacker untuk transfer data antar 2
komputer
- Secure Shell menggunakan public-key cryptograpy
untuk mengenkripsi komunikasi antara dua host, sehingga dapat login dengan
aman ke remote host atau menyalin data dari host agar terhindar dari
themiddle attack (pembajakan sesi) dan DNS spoofing
- Secure Shell dirancang untuk menggantikan protokol
telnet dan ftp
- Secure Shell dapat digunakan di berbagai flatform
seperti Windows, Linux, MAC, BSD bahkan dapat juga menggunakan Iphone,
Blackberry, Android, Ipad, Tabs dll.
- Secure Shell dapat digunakan untuk beberapa tujuan
seperti Tunneling, port forwarding dan koneksi
Cara Kerja SSH
Misalkan suatu client
mencoba mengakses suatu linux server melalui SSH.
SSH daemon yang berjalan baik pada linux server maupun SSH client telah
mempunyai pasangan public/private key yang
masing-masing menjadi identitas SSH bagi keduanya. Langkah-langkah
koneksinya adalah sebagai berikut :
Langkah 1 Client pada port nomor besar dan melakukan
koneksi ke port 22 pada server.
Langkah 2
Client dan server setuju
untuk menggunakan sesi SSH tertentu.
Langkah 3
Client meminta public key dan host key milik
server.
Langkah 4
Client dan server
menyetujui algoritma enkripsi yang akan
dipakai (misalnya TripleDES atau IDEA).
Langkah 5
Client membentuk
suatu session key yang
didapat dari client dan
mengenkripsinya menggunakan public key milik server.
Langkah 6
Server men-decrypt session
ky yang didapat dari client,
meng-re-encrypt-nya dengan public key milik
client, dan mengirimkannya kembali ke client
untuk verivikasi.
Langkah 7
Pemakai mengotentikasi
dirinya ke server di
dalam aliran data terenkripsi dalam session key
tersebut
Konfigurasi
SSH di Debian
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan
konfigurasi SSH di Debian melalui Virtualbox.
Buka Virtual Box kemudian klik setting pada salah satu OS Guest Debian, kemudian masuk ke bagian Network, pilih Attached
to Bridged Adaptor dengan name NIK Laptop anda sendiri, dan di bagian Promiscuous Mode : Allow All
Setting IP
address pada OS Host yang ada di laptop anda, misalkan IP address diisi dengan
192.168.100.2.
Jalankan OS Guest Debian pada virtualbox,
kemudian lakukan pengecekan keterhubungan antara OS Host di laptop anda dengan
OS Guest Debian, dengan menggunakan perintah ping.
Bila sudah, installkan paket aplikasi SSH di
Debian dengan perintah : apt-get install
ssh tekan Y kemudian enter
Bila muncul Media change : Please insert the disc labeled, seperti
terlihat di gambar di atas, artinya anda harus memasukan DVD Debian1. Caranya : Klik Device - Optical Drives - Choose disk image Arahkan
ke DVD1 Debian, kemudian baru enter.
Bila muncul tampilan seperti gambar di atas,
maka paket instalasi SSH sedang dalam proses instalasi.
Buka file konfigurasi SSH dengan perintah pico /etc/ssh/sshd_config
Agar root dapat diakses maka ubahkan pada bagian PermitRootLogin without-password menjadi PermitRootLogin yes
Kemudian edit : pico
/etc/sysctl.conf
Cari baris #net.ipv4.ip_forward=1
Kemudian hilangkan tanda tagarnya (#)
Kemudian lakukan restart dengan perintah service ssh restart
Bila sampai pada tampilan di atas, maka sudah
dipastikan SSH (Remote Access) telah terinstall dan terkonfigurasi dengan baik.
Demikian penjelasan singkat tentang cara konfigurasi remote access SSH, semoga
bermanfaat dan tinggalkan pesan bila terdapat hal yang tidak dipahami, pada
kolom komentar di bawah.
0 komentar:
Posting Komentar