Melakukan sambungan kabel fiber optic adalah proses krusial untuk memastikan sinyal data bisa merambat dengan optimal. Sambungan yang buruk bisa menyebabkan kehilangan sinyal (loss) yang signifikan dan menurunkan kinerja jaringan. Ada dua metode utama untuk menyambungkan kabel fiber optic: Mechanical Splicing dan Fusion Splicing.
1. Sambungan Mekanik (Mechanical Splicing)
Konsep: Metode ini menggunakan alat khusus (mechanical splicer) yang menyelaraskan dua ujung serat optik secara presisi di dalam sebuah adaptor. Sambungan ini bersifat sementara dan tidak melibatkan peleburan.
Prosedur:
Persiapan Kabel: Gunakan fiber stripper untuk mengupas lapisan pelindung kabel. Bersihkan serat optik dengan alkohol isopropil.
Pemotongan: Gunakan fiber cleaver untuk memotong ujung serat dengan sangat rapi dan lurus (sudut 90 derajat). Kualitas potongan sangat memengaruhi performa sambungan.
Penyambungan: Masukkan kedua ujung serat yang sudah bersih dan terpotong ke dalam mechanical splicer. Alat ini akan menahan kedua serat agar tetap sejajar dan rapat.
Penguncian: Kunci sambungan tersebut menggunakan penutup atau mekanisme pengunci yang ada pada alat, memastikan serat tetap stabil.
Kelebihan:
Cepat dan mudah dilakukan.
Tidak memerlukan alat mahal seperti fusion splicer.
Cocok untuk perbaikan darurat atau sambungan sementara.
Kekurangan:
Kehilangan sinyal lebih tinggi (high loss) dibandingkan dengan fusion splicing.
Sambungan kurang kuat dan bisa goyah jika terkena getaran.
2. Sambungan Peleburan (Fusion Splicing)
Konsep: Metode ini menggunakan fusion splicer untuk meleburkan dua ujung serat optik dengan busur listrik. Ini menciptakan sambungan permanen yang hampir sama kuat dengan serat aslinya.
Prosedur:
Persiapan Kabel: Sama seperti metode mekanik, mulai dengan mengupas dan membersihkan serat optik.
Pemotongan: Gunakan fiber cleaver untuk memotong serat dengan sangat presisi. Kualitas potongan sangat krusial agar peleburan berhasil.
Peleburan: Masukkan kedua ujung serat ke dalam fusion splicer. Alat ini akan secara otomatis menyelaraskan serat dengan akurasi mikrometer.
Pemanasan dan Peleburan: Fusion splicer akan menyalakan busur listrik untuk melelehkan kedua serat dan menyatukannya menjadi satu.
Pengujian: Setelah peleburan, alat akan mengukur perkiraan kehilangan sinyal pada sambungan. Jika loss terlalu tinggi, proses harus diulang.
Pemberian Pelindung: Tutup sambungan dengan sleeve pelindung khusus dan panaskan dengan heater yang ada pada alat untuk menguatkannya.
Kelebihan:
Kehilangan sinyal sangat rendah (low loss), menjamin performa jaringan optimal.
Sambungan sangat kuat, permanen, dan tahan terhadap getaran.
Pilihan standar untuk instalasi jaringan permanen seperti backbone telekomunikasi.
Kekurangan:
Membutuhkan alat yang mahal dan rumit (fusion splicer).
Memerlukan waktu lebih lama untuk setiap sambungan.
Kesimpulan
Pemilihan metode sambungan fiber optic bergantung pada kebutuhan spesifik: fusion splicing adalah pilihan terbaik untuk performa tinggi dan keandalan jangka panjang, sedangkan mechanical splicing ideal untuk perbaikan cepat atau instalasi sementara yang tidak terlalu mengutamakan kualitas sinyal yang sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar