Menggunakan alat kerja fiber optic adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang baik terhadap fungsi masing-masing alat. Prosedur yang benar akan memastikan instalasi dan pemeliharaan jaringan fiber optic berjalan lancar dan akurat. Berikut adalah materi tentang cara menggunakan alat-alat utama dalam pengerjaan fiber optic.
1. Alat Persiapan Kabel
Sebelum kabel disambungkan atau diuji, kabel perlu dipersiapkan dengan benar.
Fiber Stripper
Fungsi: Mengupas lapisan pelindung kabel tanpa merusak serat optik di dalamnya.
Cara Menggunakan:
Masukkan ujung kabel fiber optic ke dalam lubang fiber stripper yang sesuai.
Tekan pegangan alat dengan lembut dan putar kabel untuk mengupas jaket pelindung luar.
Ulangi proses ini untuk mengupas lapisan buffer tube dan lapisan akrilik hingga inti serat terlihat.
Pastikan tidak ada goresan atau kerusakan pada serat optik setelah proses pengupasan.
Fiber Cleaver
Fungsi: Memotong ujung serat optik dengan sangat lurus dan presisi (sudut 90 derajat) untuk mendapatkan hasil sambungan yang optimal.
Cara Menggunakan:
Setelah serat optik dikupas dan dibersihkan, letakkan serat pada alur fiber cleaver.
Posisikan serat dengan benar, pastikan tidak ada bagian yang bengkok.
Tutup penutup cleaver dan tekan bilah pisau untuk membuat goresan pada serat.
Secara otomatis, serat akan patah dengan rapi dan lurus.
2. Alat Penyambungan
Penyambungan serat optik adalah tahap krusial untuk menghubungkan dua kabel menjadi satu.
Fusion Splicer
Fungsi: Menyambungkan dua ujung serat optik dengan cara melelehkannya menggunakan busur listrik, menghasilkan sambungan yang kuat dan minim kehilangan sinyal.
Cara Menggunakan:
Letakkan dua ujung serat optik yang sudah dikupas dan dipotong rapi pada penjepit di dalam fusion splicer.
Alat akan secara otomatis menyelaraskan kedua serat dengan presisi tinggi.
Tekan tombol start dan fusion splicer akan menyalakan busur listrik untuk melelehkan dan menyambungkan kedua serat.
Setelah proses selesai, alat akan menampilkan perkiraan kehilangan sinyal pada sambungan tersebut.
3. Alat Pengujian dan Pengukuran
Setelah kabel terpasang, alat pengujian digunakan untuk memastikan kualitas jaringan.
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
Fungsi: Mengukur panjang kabel, mendeteksi lokasi kerusakan, dan mengukur kehilangan sinyal (attenuation) di setiap titik.
Cara Menggunakan:
Sambungkan ujung kabel fiber optic ke port OTDR.
Atur parameter pengujian (panjang gelombang, durasi pulsa).
Jalankan pengujian. OTDR akan menampilkan grafik yang menunjukkan profil kabel.
Analisis grafik untuk menemukan titik putus, sambungan yang buruk, atau kehilangan sinyal yang berlebihan.
Optical Power Meter (OPM) dan Light Source
Fungsi: Mengukur kehilangan daya optik total pada segmen kabel.
Cara Menggunakan:
Sambungkan light source ke salah satu ujung kabel untuk mengirimkan sinyal cahaya dengan daya yang diketahui.
Sambungkan power meter ke ujung kabel yang lain.
Power meter akan mengukur daya sinyal yang diterima.
Bandingkan daya yang dikirim dengan yang diterima untuk menghitung total kehilangan sinyal. Hasilnya akan menunjukkan apakah kualitas sambungan sudah sesuai standar.
0 komentar:
Posting Komentar